Di Probolinggo Mampu Berenang Berjam-Jam di Kedalaman 10 Meter
Di Probolinggo Mampu Berenang Berjam-Jam di Kedalaman 10 Meter. Bila berkunjung di Telaga Ronggo Jalu, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo kita akan menjumpai sekelompok manusia ikan, warga lokal menyebutnya Miteng atau penembak ikan. Para Miteng ini mampu beraksi di dalam air hingga berjam-jam pada kedalaman hingga 10 meter tanpa alat bantu pernapasan.
Mereka yang biasanya terdiri dari 3 hingga 5 orang ini secara terpisah berenang jam jam di air telaga di kedalaman antara 8-10 meter tanpa menggunakan bantuan pernapasan.
Sebenarnya mereka berjam jam berada di dalam air telaga untuk mencari ikan dengan cara di panah atau dalam bahasa mereka adalah miteng atau menembak ikan.
Hanya mengandalkan senapan panah dan pandai berenang serta kaca mata renang mereka menembak ikan di dalam air.
“Biasanya mereka mampu berenang berjam jam di air dan sesekali menyelam sekitar 5 hingga 10 menit untuk memburu ikan,” kata Amir salah satu warga setempat.
Air Telaga Ronggo Jalu yang jernih serta bening membuat mereka dengan cekatan mengincar ikan yang akan ditembaknya.
“Mereka biasanya mengincar ikan yang rata-rata di Telaga Ronggo Jalu ini adalah jenis ikan nila hanya yang besar saja. Karena kalau ikan yang berukuran kecil susah diincarnya dan akan merusak kelestariannya,” timpal dia.
Hasil dari berburu tersebut biasanya dijual ke restoran terkadang dimakan sendiri atau dibagikan kepada tetangga.
Dengan harga ikan yang dijual perkilogram seharga Rp20 ribu mereka mampu menghasilkan ikan 5 hingga 10 kilogram dalam sekali berenang.
Apalagi di saat musim dingin ini penghasilan manusia ikan atau miteng ini meningkat karena ikan biasanya ada di kedalaman 5 meter dan musim dingin adalah musim kawin ikan.
Sehingga dampak dari musim dingin ini yang biasanya mereka berhasil menembak ikan 5 hingga 10 kilogram kini meningkat sekitar 15 kilogram ikan.
Mereka yang biasanya terdiri dari 3 hingga 5 orang ini secara terpisah berenang jam jam di air telaga di kedalaman antara 8-10 meter tanpa menggunakan bantuan pernapasan.
Sebenarnya mereka berjam jam berada di dalam air telaga untuk mencari ikan dengan cara di panah atau dalam bahasa mereka adalah miteng atau menembak ikan.
Hanya mengandalkan senapan panah dan pandai berenang serta kaca mata renang mereka menembak ikan di dalam air.
“Biasanya mereka mampu berenang berjam jam di air dan sesekali menyelam sekitar 5 hingga 10 menit untuk memburu ikan,” kata Amir salah satu warga setempat.
Air Telaga Ronggo Jalu yang jernih serta bening membuat mereka dengan cekatan mengincar ikan yang akan ditembaknya.
“Mereka biasanya mengincar ikan yang rata-rata di Telaga Ronggo Jalu ini adalah jenis ikan nila hanya yang besar saja. Karena kalau ikan yang berukuran kecil susah diincarnya dan akan merusak kelestariannya,” timpal dia.
Hasil dari berburu tersebut biasanya dijual ke restoran terkadang dimakan sendiri atau dibagikan kepada tetangga.
Dengan harga ikan yang dijual perkilogram seharga Rp20 ribu mereka mampu menghasilkan ikan 5 hingga 10 kilogram dalam sekali berenang.
Apalagi di saat musim dingin ini penghasilan manusia ikan atau miteng ini meningkat karena ikan biasanya ada di kedalaman 5 meter dan musim dingin adalah musim kawin ikan.
Sehingga dampak dari musim dingin ini yang biasanya mereka berhasil menembak ikan 5 hingga 10 kilogram kini meningkat sekitar 15 kilogram ikan.
No comments