Header Ads

Header ADS

Slender Man: Teror Hantu Kekinian yang Bikin Olahraga Jantung

Slender Man: Teror Hantu Kekinian yang Bikin Olahraga Jantung. Namanya Slender Man. Bukan, ia bukan superhero seperti Superman, Spider-Man, atau Ant-Man. Sebaliknya, ia adalah sosok antagonis, makhluk astral dari dunia lain.

Slender-Man

Seperti namanya, Slender Man disebut memiliki tubuh yang tinggi ramping. Konon katanya ia tak berwajah, kerap mengenakan setelan jas hitam-hitam, dengan tentakel yang mencuat dari punggungnya. Sosoknya sering dikaitkan dengan anak dan remaja yang menghilang secara misterius.

Yang istimewa, Slender Man adalah sosok ‘setan kekinian’. Mitos urban mengenai makhluk ini  muncul dalam Creepypasta, cerita-cerita seram di internet, lalu berkembang lewat meme. Tak lama bahkan muncul gim dan webseries tentang Slender Man.

Meski asal muasalnya relatif jelas, tapi mitos tentang Slender Man ini dipercaya sebagian orang. Bahkan tahun lalu, dua anak remaja di Wisconsin, Amerika Serikat, menikam seorang temannya berkali-kali karena ketakutan akan dibunuh Slender Man.

Melihat popularitas tokoh ini, rasanya tak sulit membayangkan kisahnya akan diadaptasi oleh para sineas Hollywood. Benar saja, kini di bioskop Tanah Air sedang ditayangkan film horor Slender Man yang mengangkat sosok setan kekinian ini sebagai karakter sentralnya.

Persahabatan dan Teror Slender Man
Slender Man dibuka dengan persahabatan empat gadis remaja. Ada Wren (Joey King) yang pemberani, Hallie (Julia Goldani Telles) yang berpikiran logis, Katie (Annalise Basso) yang tak puas dengan kehidupannya, dan si cuek Chloe (Jaz Sinclair).

Dalam satu acara nongkrong bareng, mereka sepakat untuk mencoba permainan yang tengah populer, yakni memanggil Slender Man. Meski berusaha santai, Katie sebenarnya begitu terpengaruh dengan video pemanggilan yang ia tonton.

Lama kelamaan sikap Katie menjadi lebih aneh. Ia bahkan tiba-tiba menghilang dalam sebuah acara karya wisata di sekolahnya. Ketiga temannya, terutama Wren, berusaha mencari petunjuk keberaadaan Katie. Namun hal ini berujung dengan teror tentang sosok Slender Man yang mereka terima.

Terlihat dari sinopsisnya, memang tak ada yang terlalu istimewa dari plot cerita Slender Man. Premis soal rasa penasaran sejumlah remaja tentang hal-hal supranatural yang pada akhirnya membuat mereka kena batunya, telah berulang kali diangkat dalam film. Begitu pula akting para bintangnya yang terbilang tak terlalu istimewa.

‘Senjata’ utama Slender Man dalam menakut-nakuti pemirsanya, bisa dibilang mengerucut menjadi dua hal. Yang pertama adalah sosok Slender Man. Sayangnya, sosok ini pun ditampilkan kurang bergigi, tak begitu berhasil membuat penonton ikut terteror.

Senjata yang kedua, adalah jump scare yang bertebaran di banyak bagian film ini, membuat penonton ikut berolahraga jantung alias deg-degan.

Bagi yang menyukai efek kejut seperti ini, Slender Man bisa menjadi sebuah tontonan yang menyenangkan. Apalagi sejak pertengahan hingga akhir film, penonton terus dirongrong dengan pertanyaan: kapan Slender Man akan menyelinap keluar?  

Namun mungkin bisa ditanya lagi apakah Anda menonton film horor untuk dibuat takut, atau dibikin kaget? (*)

No comments

Powered by Blogger.