Header Ads

Header ADS

Kisah si Bocah Serigala



Kisah si Bocah Serigala. KISAH anak manusia yang dibesarkan di alam liar bukanlah hal yang aneh di tema dongeng-dongeng seperti Tarzan atau The Jungle Book. Pada semua dongeng tersebut, si tokoh manusianya akan berusaha untuk bergabung dengan kaumnya dan meninggalkan alam liar.

Namun bagaimana dengan kisah yang benar-benar terjadi? Apakah anak manusia yang lama tinggal di alam liar memang dapat kembali ke tengah masyarakat dan benar-benar masuk kategori “normal”? Tampaknya kisah dari Prancis ini dapat menjadi salah satu gambarannya.

Seorang anak laki-laki bernama Victor dari Aveyron disebut ditemukan di hutan belantara Aveyron pada akhir 1970-an dan ia diduga dibesarkan oleh para serigala yang tinggal di sana. Sebagaimana dikutip dari The Vintage News, Kamis (6/5/2017) Victor acap kali menjadi buah bibir warga desa setempat karena pada sering menjadi penampakan misterius di hutan.

Pada 1797, seorang pemburu berhasil menangkapnya dan membawa Victor ke kota. Iba dengan keadaan anak laki-laki itu, seorang janda akhirnya merawat Victor selama beberapa bulan hingga ia melarikan diri dan kembali ke hutan. Namun pada 1800, ia keluar dari hutan hingga bisa diperiksa oleh para dokter dan peneliti.

Ia pada saat itu diduga berusia 12 tahun dan tidak bisa berkomunikasi dalam bahasa apa pun. Para dokter yang pertama kali memeriksanya mengira ia menderita bisu dan tuli.

Namun setelah ia diperiksa di Institut Nasional Tunarungu di Paris, anak laki-laki itu dinyatakan sehat dan tidak dapatnya merespons terhadap segala bentuk komunikasi dalam kata-kata disebabkan karena ia tidak pernah diajarkan atau berkontak dalam bahasa apa pun.

Bocah liar itu pun senang berada dalam keadaan bugil dan tidak takut dengan cuaca dingin. Karena itulah para peneliti memiliki teori Victor terbiasa dengan kondisi di alam liar yang keras.

Selama diteliti, para ilmuwan yang terlibat terus berusaha mengajarkannya bahasa dan tata krama agar dapat mengembalikannya ke masyarakat dan menjadi sosok yang “normal”. Sayangnya usaha itu tidak banyak membuahkan hasil mengingat ia berperingai agresif, hiperaktif dan tidak tertarik untuk belajar.

No comments

Powered by Blogger.